Kasus Dugaan Guru Cabuli Siswi Kelas 2 SD di Kecamatan Bahorok, Kanit PPA Sudah Cek Lokasi

Kecamatan Bahorok

topmetro.news – Terungkapnya kasus seorang oknum guru olah raga diduga melakukan pencabulan kepada beberapa siswi pelajar SD di Kecamatan Bahorok membuat warga serta keluarga para korban gerah dan nyaris akan menggeruduk sekolah dimana oknum guru olah raga SDN 0506** berinisial As mengajar.

Namun niat tersebut berhasil diredam para tokoh masyarakat dan perangkat desa di Kecamatan Bahorok.

Menurut warga, pihak sekolah, khususnya Kepala Sekolah SDN 0506** Nurlelawati dan para guru dinilai telah lalai untuk melindungi dan menjaga para siswa, khususnya pelajar perempuan, sehingga terjadi perbuatan biadab pencabulan yang diduga dilakukan oknum guru olah raga sekolah itu sendiri.

“Tanggungjawab Kasek itu merupakan pengawas di lingkungan sekolah, baik anak didik dan guru. Sementara tugas guru selain sebagai pengajar dan harus melindungi seluruh anak murid yang ada selama berada di sekolah. Dengan kejadian dugaan aksi pencabulan yang malah dilakukan oknum guru itu sendiri, berarti ada tanggungjawab yang tidak berfungsi di sekolah itu,” ujar warga saat ditemui Topmetro di rumah salah orang tua salah seorang korban terduga korban pencabulan di Kecamatan Bahorok, Senin (26/9/2022).

Sementara itu, Kanit PPA dan Tim juga telah melakukan cek TKP yang didampingi orang tua Bunga siswi SD 0506** yang menjadi korban pencabulan dan telah melaporkan peristiwa biadab tersebut ke Polres Langkat.

Kasek SDN 0506** Nurlelawati didampingi para guru di sekolah tersebut yakni Rahimah Hayani, Rita Mira dan Rizky Fauziah, saat dikonfirmasi terkait kehadiran Kanit PPA dan Team membenarkannya.

Terkait adanya informasi yang disampaikan warga bahwa sepertinya pihak sekolah tidak kooperatif dan dituding seolah melindungi perbuatan biadab yang dialami beberapa siswi ‘bau kencur’ oleh terduga oknum guru Olah Raga berinisial As itu, membantahnya.

Tudingan itu terjadi ketika beberapa siswi kelas 5 yang semula ada 3 orang mengakui jika mereka juga telah menjadi korban pencabulan, saat didatangi Tim PPA malah seperti ketakutan dan hanya seorang yang seperti takut mengakui. Sementara 2 orang pelajar lainnya hanya menunduk dan terlihat ketakutan untuk menyampaikan apa yang mereia alami.

“Kita tidak ada melindungi dan tidak ada upaya untuk menutup-nutupi kasus yang sudah ditangani polisi ini. Memang kemarin saat salah seorang wali murid (orang tua korban Bunga) datang ke sekolah dan menanyakan para siswi ada guru kelas yang menemani dan memang ada 3 orang siswi yang mengakui. Bahkan saat korban Bunga menceritakan perilaku biadab yang dialminya saya sempat menangis teringat gimana seandainya anak saya yang mengalami. Kami gak ada melarang murid untuk tidak berbicara terkait apa yang dialaminya,” ujar Rahimah Hayani yang diampingi guru kelas lainnya yakni Rita Mira.

Semntara itu Kased SDN 0506** Nurlelawati mengaku belum melaporkan peristiwa dugaan pencabulan siswi oleh terduga guru olah raga berinisial As.

“Saya belum melaporkan langsung permasalahan (pancabulan) ini ke Dinas Pendidikan Pemkab Langkat di Stabat. Tapi saya sudah melaporkan ke pengawas sekolah di UPT Bahorok. Tadi saat Tim PPA datang, pengawas dari UPT Pendidikan Bahorok juga datang. Tapi insya Allah besok (Selasa,26/9/2022) saya akan melaporkan langsung ke Dinas Pendidikan,” ujarnya sembari bergetar.

Terpisah, Kapolres Langkat AKBP Danu Pamungkas Totok SH SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Iptu Luis Berltran Krisnadhita Marissing membenarkan jika Kanit PPA dan Tim sudah melakukan cek ke TKP di SDN 0506** Bahorok.

Diwakili KBO Sat Reskrim Polres Langkat Ipda Sirait menyampaikan jika kasus dugaan pencabulan siswi SDN 0506** dengan terlapor oknum guru olah raga berinisial As masih dalam proses Lidik.

“Iya Bang. Saat ini Unit PPA masih mengumpulkan keterangan para saksi,” ujarnya.

Reporter | Rudy Hartono

Related posts

Leave a Comment